Perbedaan padel, squash, lalu tenis: Mana yang digunakan cocok buat Anda?

Perbedaan padel, squash, berikutnya tenis: Mana yang digunakan digunakan cocok buat Anda?

DKI Jakarta – Olahraga raket seperti tenis, padel, juga squash semakin digemari di dalam seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meskipun sama-sama menggunakan raket dan juga bola, ketiga olahraga itu mempunyai perbedaan di hal lapangan, aturan main, peralatan, hingga cara berbermainnya.

Sebelum Anda menekuni semua atau salah satu dari tiga olahraga itu, ada baiknya untuk mengetahui bagaimana per individu dimainkan, ukuran lapangannya, juga aturan mainnya. Simak penjelasan berikut yang merangkum dari beraneka sumber.

Padel dan juga squash: Sekilas mirip, namun berbeda

Padel lalu squash sama-sama dimainkan dalam lapangan tertutup yang tersebut miliki dinding sebagai bagian dari permainannya. Namun, ukuran lapangan padel lebih banyak besar dibandingkan squash, yaitu 20 meter x 10 meter, sedangkan lapangan squash semata-mata sekitar 9,75 meter x 6,4 meter.

Perbedaan berikutnya terlihat dari sistem penilaian. Padel menggunakan sistem skor seperti tenis – 15, 30, 40 lalu deuce – dan juga menggunakan tiebreak ketika skor imbang. Sementara itu, squash menerapkan sistem point-a-rally, di dalam mana setiap reli memunculkan poin, juga pemain harus menang dengan selisih dua poin.

Dari sisi perlengkapan, raket padel berbentuk bulat, tidaklah mempunyai senar, kemudian miliki pegangan yang dimaksud tambahan pendek. Sedangkan raket squash lebih banyak kecil juga ramping dengan senar seperti raket tenis. Bola padel juga lebih banyak besar, lebih tinggi berat, lalu tambahan lembut dibandingkan bola squash yang dimaksud lebih lanjut ringan juga memiliki pantulan yang mana lebih banyak tinggi.

Kecepatan permainan pun berbeda. Squash cenderung lebih tinggi cepat juga membutuhkan refleks tinggi, sementara padel menawarkan reli yang digunakan lebih lanjut panjang dan juga ritme permainan yang dimaksud lebih besar lambat, menjadikannya tambahan enteng diakses oleh pemula.

Padel juga tenis: Serupa tapi tak sama

Sekilas, padel rutin dianggap mirip dengan tenis oleh sebab itu sama-sama dimainkan berpasangan lalu menggunakan sistem skor yang tersebut serupa. Namun, perbedaan mendasar terletak pada ukuran lapangan serta pemakaian dinding.

Lapangan tenis berukuran tambahan besar, yaitu 23,77 meter panjangnya, tanpa adanya dinding pembatas. Sebaliknya, padel dimainkan dalam lapangan berdinding kaca, yang dimaksud justru berubah menjadi bagian dari permainan lantaran bola boleh memantul pada dinding.

Perbedaan lainnya terdapat pada raket. Raket tenis menggunakan jaring senar serta berukuran tambahan besar juga tambahan berat. Sementara itu, raket padel tak mempunyai senar kemudian berbentuk solid dengan lubang-lubang kecil.

Dari sisi teknik juga fisik, tenis menuntut kekuatan juga presisi tinggi, juga tambahan menantang secara individu oleh sebab itu banyak dimainkan secara tunggal (single). Padel, di sisi lain, cenderung lebih banyak bersahabat bagi pemula oleh sebab itu lebih lanjut ringan dipelajari serta biasanya dimainkan secara ganda (double), sehingga kolaborasi juga strategi menjadi kunci utama bagi sang pemain.

Popularitas serta perkembangan

Tenis telah dilakukan lama bermetamorfosis menjadi olahraga internasional yang tersebut dipertandingkan di dalam berubah-ubah kompetisi besar seperti Grand Slam juga Olimpiade. Sementara itu, padel pada masa kini sedang mengalami perkembangan pesat, khususnya pada Eropa serta Amerika Latin, dan juga mulai dilirik oleh kalangan muda dalam Negara Indonesia akibat sifatnya yang digunakan inklusif dan juga menyenangkan.

Adapun squash, meskipun tak seterkenal tenis, permanen miliki komunitas penggemar yang tersebut kuat serta rutin dipertandingkan di tingkat internasional. Squash juga diakui sebagai salah satu olahraga kardio intens yang dimaksud mampu membakar kalori di waktu singkat.

Ketiga olahraga ini menawarkan keunggulan dan juga tantangan masing-masing. Padel menonjol sebagai olahraga yang mana simpel diakses lalu bersifat sosial yang mana bermetamorfosis menjadi sport culture baru ke kalangan rakyat urban, squash bermetamorfosis menjadi pilihan bagi merekan yang mana menginginkan permainan cepat lalu intens, sedangkan tenis merupakan olahraga klasik yang dimaksud menuntut kekuatan fisik juga teknik tinggi.

Bagi Anda yang tersebut ingin mencoba aktivitas olahraga baru, memahami perbedaan padel, squash, lalu tenis akan membantu pada memilih olahraga yang mana paling sesuai dengan gaya hidup lalu keinginan fisik masing-masing. Terlebih, ketiganya sama-sama menawarkan kegunaan kesejahteraan tersendiri, yang dimaksud baik untuk kebugaran kardiovaskular maupun keseimbangan mental.

Artikel ini disadur dari Perbedaan padel, squash, dan tenis: Mana yang cocok buat Anda?