Ibukota Indonesia (ANTARA) – Nissan telah lama melaporkan kerugian keuangan bersih terbesarnya pada 25 tahun terakhir – dengan total Rp74,9 triliun untuk tahun fiskal 2025 – dalam sedang penurunan perdagangan kendaraan serta keuntungan.
Manajemen perusahaan, diantaranya pimpinan baru Ivan Espinosa, minggu ini mengumumkan rencana restrukturisasi yang mana diperluas yang tersebut dirancang untuk membalikkan kinerja keuangan Nissan, serta kembali ke profitabilitas di beberapa bulan, lapor Drive, Rabu.
Di antara pembaharuan yang disebutkan adalah 11.000 pemutusan hubungan kerja (PHK) – sebagai tambahan dari 9.000 PHK yang sudah diinformasikan sebelumnya – pada seluruh divisi jualan lalu administrasi umum, penelitian kemudian pengembangan, juga manufaktur.
Nissan juga akan menangguhkan tujuh pabrik pada tahun keuangan Negeri Sakura 2027, empat pabrik lebih lanjut berbagai dari yang mana diindikasikan sebelumnya, serta menyisakan 10 pabrik yang mana masih beroperasi. Organisasi belum mengindikasikan pabrik mana yang digunakan akan ditutup pada restrukturisasi tersebut.
Baca juga: Nissan akan PHK lagi ribuan pekerja ke seluruh dunia
Raksasa mobil Jepun ini juga miliki rencana untuk merombak pabrik powertrain-nya kemudian telah terjadi mengumumkan bahwa pabrik produksi penyimpan daya yang digunakan direncanakan pada Kyushu, Jepang, telah lama dibatalkan.
Perubahan ini menyusul kerugian bersih Nissan yang digunakan tertinggi kedua di catatan, semata-mata sedikit ke bawah tahun 2000, saat perusahaan berada ke ambang kebangkrutan, keberuntungannya berbalik pada pada waktu itu oleh mantan pimpinan yang mana pada masa kini berubah menjadi buronan, Carlos Ghosn.
“Ini adalah tindakan yang sangat, sangat menyakitkan juga menyedihkan untuk diambil. Kami tidak ada akan melakukan hal ini jikalau tidaklah diperlukan untuk kelangsungan hidup Nissan,” kata direktur utama Nissan Ivan Espinosa.
Baca juga: Nissan ekspansi bursa dengan kendaraan listrik buatan China
Penjualan kendaraan Nissan turun 2,8 persen pada 12 bulan yang digunakan berakhir pada 31 Maret 2025, bermetamorfosis menjadi 3,35 jt mobil, tetapi laba operasinya turun 88 persen berubah menjadi Rp7,8 triliun.
Dijuluki Re:Nissan, rencana pemulihan terbaru merek ini memiliki target penghematan biaya total sebesar 500 miliar yen (Rp56,6 triliun) dibandingkan dengan kinerja tahun keuangan 2024. Kembalinya profitabilitas operasional dijadwalkan pada April 2026 hingga Maret 2027.
Rencana pemulihan perusahaan sebelumnya sudah pernah menyebabkan rencana merger dengan Honda juga Mitsubishi dibatalkan pada awal tahun ini.
Baca juga: Nissan pertimbangkan pindah sebagian produksi ke Amerika Serikat tekan dampak tarif
Nissan telah lama mengumumkan bahwa merekan memiliki target pengurangan biaya per jam sebesar 20 persen untuk divisi penelitian lalu pengembangan, pengurangan kompleksitas suku cadang sebesar 70 persen, serta rencana untuk menurunkan jumlah agregat sistem kendaraan dari 13 media ketika ini, berubah menjadi tujuh jaringan pada tahun 2035.
Waktu pengembangan kendaraan sudah ditargetkan untuk dikurangi dari 37 bulan berubah menjadi 30 bulan.
Baca juga: Nissan-Honda masih memungkinkan merger dalam bawah kepemimpinan bos baru
Artikel ini disadur dari Nissan akan pangkas 11.000 pekerjaan dan tutup lebih banyak pabrik