JAKARTA – Skor tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 41,5 poin atau 0,25% ke level Rp16.408 per dolar Negeri Paman Sam pasca sebelumnya dalam pekan lalu terjadi apresiasi. Hal ini juga sejalan dengan sentimen global juga domestik.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, bahwa sentimen global didominasi oleh kebijakan proteksionis Presiden Negeri Paman Sam Donald Trump telah terjadi mengguncang bursa di tempat seluruh dunia, dengan Trump memberlakukan kemudian kemudian menunda tarif pada pemasok minyak terbesar negaranya, Kanada dan juga Meksiko. Selain itu Trump juga meninggikan bea menghadapi barang-barang China.
“China kemudian Kanada sudah menanggapi dengan tarif dia sendiri. Selama akhir pekan, Trump menyatakan “periode transisi” bagi sektor ekonomi kemungkinan besar terjadi, tetapi menolak untuk memprediksi apakah Negeri Paman Sam dapat menghadapi resesi di dalam berada dalam kegelisahan bursa saham tentang tindakan tarifnya,” tulis Ibrahim di risetnya, Selasa (11/3/2025).
Kejatuhan mata uang rupiah juga terlihat pada data JISDOR BI, dimana pada hari ini anjlok hingga menyentuh kedudukan Rp16.430 per USD. Pergerakan rupiah sangat jauh melemah dari pertemuan sebelumnya dalam level Rp16.326/USD.
Adapun jajak pendapat Perusahaan Berita Reuters menunjukkan bahwa risiko kegiatan ekonomi meningkat untuk Meksiko, Kanada, serta Amerika Serikat ketika kegiatan bisnis serta pembuat kebijakan bergulat dengan ketidakpastian yang mana berasal dari implementasi kacau tarif Trump . Keprihatinan naiknya harga di tempat AS, yang digunakan telah meningkat, sudah pernah memburuk, sehingga semakin mungkin saja bahwa Federal Reserve akan menunda penyesuaian kebijakan di waktu dekat.
Pada pada waktu yang sama, kemungkinan resesi bertambah di dalam ketiga negara, survei menemukan. Meskipun meningkatkan ketegangan perdagangan, Trump sudah menghindari memproduksi prediksi tentang apakah Amerika Serikat dapat menghadapi resesi pada tahun 2025.
Revisi Layanan Domestik Bruto Jepun Q4 menjadi fokus Pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto kuartal keempat 2024 Jepun direvisi turun menjadi 2,2% tahunan dari 2,8%, khususnya akibat konsumsi yang mana lebih banyak lemah. Meskipun demikian, Bank of Japan diperkirakan akan melanjutkan kenaikan suku bunga dalam sedang ketahanan ekonomi juga kenaikan harga yang tersebut kuat.
Dari sentimen di negeri, Goldman Sachs Group Inc. memproyeksikan defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan semakin melebar kemudian mendekati batasnya, yakni 2,9% pada 2025. Selain itu, Goldman Sachs menurunkan peringkat obligasi negara tenor 10 kemudian 20 tahun menjadi neutral, juga menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight.
Melebarnya defisit APBN 2025 dinilai sebagai dampak dari belanja jumbo untuk acara seperti makan bergizi gratis (MBG), realokasi anggaran, pembentukan BPI Danantara, hingga perluasan kebijakan perumahan untuk warga berpenghasilan rendah (MBR) melalui penerbitan SBN Perumahan.
- IHSG Berakhir Terkapar, Ada 416 Saham Terseret ke Zona Merah
- Trump Tepis Ancaman Resesi: Sektor Bisnis Negeri Paman Sam di Masa Transisi dalam Tengah Perang Dagang