JAKARTA – Sebuah studi baru yang dimaksud dipublikasikan pada Maret lalu dalam jurnal Science menyoroti kemungkinan hubungan antara komposisi lemak tertentu pada makanan, termasuk telur, dengan perkembangan tumor ganas dada yang tersebut agresif.
Penelitian ini secara khusus menyoroti peran asam linoleat. Hal ini merupakan sejenis lemak omega-6 yang digunakan umum ditemukan pada minyak nabati seperti minyak kedelai kemudian bunga matahari, juga di komoditas hewani seperti daging babi serta telur .
Hasil studi menunjukkan bahwa asam linoleat dapat memicu perkembangan tumor ganas susu triple-negatif, jenis tumor ganas yang tersebut dikenal sangat agresif dan juga sulit diobati.
Para ilmuwan dari Weill Cornell Medicine menemukan bahwa asam linoleat dapat mengaktifkan jalur pertumbuhan sel yang mana disebut mTORC1, sebuah sistem sinyal di tubuh yang digunakan mengatur peningkatan sel berdasarkan ketersediaan nutrisi. Jalur ini diketahui berperan penting di peningkatan berbagai jenis kanker.
Menariknya, asam linoleat cuma mempercepat peningkatan sel pada neoplasma kelenjar susu triple-negatif, serta efek ini tiada ditemukan pada jenis neoplasma lainnya. Proses ini dimediasi oleh protein FABP5, yang dimaksud berfungsi sebagai “pengangkut” asam lemak ke di sel.
Dilansir dari Times of India, Hari Jumat (4/4/2025), pada tumor triple-negatif, jumlah total FABP5 sangat tambahan tinggi, sehingga interaksi antara asam linoleat lalu FABP5 memicu aktivasi jalur mTORC1 serta mempercepat pertumbuhan sel kanker.
“Kami pada saat ini memahami bahwa asam linoleat memicu peningkatan sel karsinoma melalui mekanisme yang sangat spesifik,” kata Dr. John Blenis, penulis utama studi juga profesor di tempat Departemen Farmakologi Weill Cornell Medicine.
“Temuan ini memperjelas hubungan antara pola makan tinggi lemak omega-6 kemudian kanker, dan juga mampu menjadi dasar untuk rekomendasi gizi yang mana lebih lanjut terarah,” sambungnya.