Apa arti kata “Distopia” beserta penjelasannya

Apa arti kata “Distopia” beserta penjelasannya

DKI Jakarta – Ketika kita membayangkan masa depan, pikiran kita mungkin saja dipenuhi dengan bermacam kemungkinan. Ada yang mana membayangkan mobil terbang, bola yang tersebut lebih banyak baik lalu ramah lingkungan, atau keberadaan yang mana serba canggih. Namun, dalam sisi lain, sebagian warga justru membayangkan masa depan yang dimaksud suram, penuh ketakutan, penderitaan, lalu ketidakadilan. Masa depan seperti inilah yang dimaksud dikenal dengan istilah distopia.

Pengertian distopia

Secara umum, distopia adalah sebuah ilustrasi tentang warga atau bola khayalan dalam masa depan yang digunakan sangat buruk, tiada adil, serta penuh penderitaan. Kata ini merupakan lawan dari utopia, yaitu ilustrasi tentang rakyat yang tersebut ideal lalu sempurna. Dalam bola fiksi serta sastra, distopia kerap kali dijadikan latar cerita untuk menunjukkan kondisi sosial, politik, juga lingkungan yang mana ekstrem, bahkan menyeramkan.

Menurut Cambridge Dictionary, distopia diartikan sebagai “a very bad or unfair society in which there is a lot of suffering, especially an imaginary society in the future, after something terrible has happened; a description of such a society.” Artinya, distopia adalah penduduk yang tersebut sangat buruk atau tak adil, pada mana banyak penderitaan terjadi, khususnya pada konteks imajinasi masa depan setelahnya sebuah insiden buruk terjadi.

Ciri-ciri distopia

​​​​​​​Dalam karya sastra dan juga fiksi ilmiah, distopia biasanya ditandai dengan beberapa elemen khas, antara lain:

1. Kontrol pemerintah yang digunakan ketat
Banyak cerita distopia menggambarkan pemerintahan yang digunakan otoriter juga mengekang kebebasan individu. Hukum yang digunakan berlaku sangat keras, dan juga privasi warga nyaris tidak ada ada. eksekutif dapat melakukan sensor terhadap informasi serta mengawasi warganya secara terus-menerus.

2. Kehidupan tanpa pemerintahan (Anarki)
Beberapa cerita distopia justru menggambarkan bumi tanpa pemerintahan identik sekali. Dalam situasi seperti ini, rakyat hidup di kekacauan kemudian harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup, baik dari ancaman alam maupun sesama manusia.

3. Rusaknya lingkungan dan juga keterputusan dari alam
Dalam berbagai cerita distopia, manusia digambarkan telah lama menghabiskan sebagian besar sumber daya alam. Planet berubah menjadi rusak, juga keberadaan hanya sekali tersisa ke kota-kota padat tanpa hubungan dengan alam. Karakter di cerita banyak kali tidak ada mampu lagi menikmati alam seperti hutan, sungai, atau udara bersih.

4. Pecahnya susunan sosial juga keluarga
Distopia rutin kali menggambarkan sistem sosial yang digunakan telah dilakukan runtuh. otoritas di cerita-cerita ini dapat belaka memaksakan satu agama untuk semua, atau justru melarang agama mirip sekali. Dalam beberapa kasus, keluarga dihancurkan secara sistematis, juga anggota keluarga dipaksa saling mengkhianati.

5. Teknologi canggih yang dimaksud mengontrol kehidupan
Teknologi canggih banyak hadir di cerita distopia, tetapi bukanlah untuk meningkatkan kualitas hidup semua orang. Sebaliknya, teknologi digunakan oleh kelompok elite untuk mengontrol rakyat dan juga hanya saja dinikmati oleh segelintir pemukim yang digunakan berkuasa.

Karya yang tersebut mengisahkan tentang distopia
Beberapa karya sastra yang terkenal dengan tema distopia antara lain:

  • 1984 karya George Orwell
  • The Hunger Games karya Suzanne Collins
  • The Giver karya Lois Lowry
  • Divergent karya Veronica Roth
  • The Scourge karya Jennifer A. Nielsen

Kelima cerita ini menggambarkan masa depan yang sangat berbeda dengan harapan manusia pada umumnya, dipenuhi pengawasan, ketidakadilan, serta perjuangan untuk meraih kebebasan.

Mengapa distopia populer?
Meskipun kelam, genre distopia terus mendebarkan kemudian populer. Banyak penulis menggunakan cerita distopia untuk menyampaikan kritik terhadap kondisi sosial kemudian kebijakan pemerintah masa kini. Cerita-cerita ini berubah jadi semacam peringatan keras tentang apa yang mana dapat muncul apabila manusia tiada melindungi keseimbangan antara teknologi, kekuasaan, lingkungan serta kemanusiaan.

Distopia adalah cerminan masa depan yang mana suram kemudian penuh penderitaan, banyak digambarkan di karya fiksi untuk memberi peringatan atau mengundang pembaca/penonton berpikir lebih besar di tentang realitas yang tersebut sedang dihadapi.

Artikel ini disadur dari Apa arti kata “Distopia” beserta penjelasannya