Ibukota Indonesia – Melindungi kesegaran tubuh bukanlah sekadar perihal pola makan atau olahraga rutin. Ada berbagai factor kecil yang digunakan kerap luput dari perhatian, salah satunya adalah ancaman infeksi parasit.
Parasit merupakan organisme kecil yang hidup dengan bergantung pada makhluk lain, diantaranya manusia, untuk mendapatkan makanan kemudian bertahan hidup. Keberadaan parasit di pada tubuh dapat memicu beragam masalah kesehatan, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit serius.
Dari sekian sejumlah jenis parasit yang tersebut ada pada dunia, ada tiga jenis utama yang digunakan diketahui dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Berikut penjelasannya:
1. Ektoparasit
Ektoparasit adalah jenis parasit yang digunakan hidup ke permukaan tubuh manusia. Mereka dapat menempel atau bahkan masuk sedikit ke pada lapisan kulit serta bertahan hidup di jangka waktu lama, mulai dari beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Biasanya, ektoparasit mengisap darah dari inangnya sebagai sumber makanan.
Selain menyebabkan rasa tak santai seperti gatal kemudian iritasi kulit, ektoparasit juga mampu menjadi pembawa (vektor) penyakit menular. Beberapa contoh ektoparasit yang mana bisa saja menjangkit manusia antara lain:
- Kutu (lice)
- Kutu loncat (fleas)
- Tungau (mites)
- Kutu serangga (ticks)
2. Helminth
Helminth adalah parasit berukuran besar yang biasanya berbentuk seperti cacing. Pada fase dewasa, helminth bisa jadi dilihat dengan mata telanjang. Tidak semua helminth bersifat parasit dikarenakan ada beberapa jenis yang digunakan mampu bertahan hidup tanpa bergantung pada inang. Namun, helminth parasit dapat menyebabkan beragam penyakit di mana berhasil masuk lalu tumbuh pada pada tubuh manusia.
Helminth biasanya hidup ke saluran pencernaan, tetapi di beberapa kasus, mereka bisa saja menyebar ke darah, sistem limfatik atau jaringan dalam bawah kulit. Saat hidup ke di tubuh, dia dapat mengganggu fungsi organ lalu menyebabkan infeksi serius. Contoh helminth yang tersebut dapat menginfeksi manusia meliputi:
- Cacing pipih (flatworms)
- Cacing berduri kepala (thorny-headed worms)
- Cacing gelang (roundworms)
3. Protozoa
Protozoa adalah organisme bersel satu yang dimaksud sangat kecil serta dapat hidup secara bebas atau bergantung pada inang. Setelah masuk ke pada tubuh manusia, protozoa dapat tumbuh biak dengan cepat, sehingga jumlah keseluruhan mereka itu bertambah kemudian menyebabkan infeksi serius.
Penularan protozoa umumnya muncul melalui jalur fekal-oral, yaitu ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran yang digunakan mengandung protozoa. Selain itu, protozoa juga dapat ditularkan melalui gigitan serangga, seperti nyamuk yang mengisap darah manusia.
Beberapa jenis protozoa yang dimaksud dapat menyebabkan penyakit pada manusia antara lain:
- Sarcodina (contohnya amoeba lalu Entamoeba)
- Mastigophora (seperti Giardia lalu Leishmania)
- Ciliophora (seperti Balantidium)
- Sporozoa (seperti Plasmodium kemudian Cryptosporidium)
Cara membatasi paparan parasit
Mencegah lebih banyak baik daripada mengobati. Untuk mengempiskan risiko tertular parasit, ada beberapa langkah mudah yang digunakan bisa jadi dilakukan, antara lain:
- Rajin mencuci tangan, khususnya setelahnya menyentuh hewan atau kotoran hewan.
- Menerapkan teknik penanganan makanan yang dimaksud benar untuk menyavoid konsumsi makanan yang dimaksud terkontaminasi.
- Berhati-hati ketika berinteraksi dengan hewan yang tersebut mungkin saja mengakibatkan infeksi parasit.
- Menghindari berbagi jarum suntik dengan khalayak lain.
- Menghindari konsumsi komoditas hewani yang mentah, seperti ikan, kepiting, daging atau tumbuhan air mentah.
- Selalu mencuci buah kemudian sayuran sebelum dikonsumsi.
- Mengolah air dari sumber luar dengan benar sebelum diminum, misalnya dengan merebus atau menggunakan filter.
Dengan melindungi kebersihan serta menerapkan kebiasaan hidup sehat, risiko infeksi parasit dapat ditekan seminimal mungkin.
Artikel ini disadur dari 3 jenis parasit ini diam-diam bisa menjangkiti tubuh dan picu penyakit